Perdalam Teknis Pelaksanaan Projek, Guru MIT Ar Roihan Ikut Pelatihan Penyusunan P5PPRA

Tahun ajaran 2024/2025 merupakan tahun ketiga bagi MIT Ar Roihan menggunakan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum madrasah. Terbagi dalam tiga tahap, yakni pada tahun ajaran 2022/2023 Kurikulum Merdeka digunakan oleh Kelas 1 dan 4; lalu tahun ajaran 2023/2024 disusul dengan jenjang Kelas 2 dan 5, dan pada tahun ajaran 2024/2025 jenjang Kelas 3 dan 6 resmi menyusul jenjang terdahulu untuk menggunakan Kurikulum Merdeka.

Sebagaimana diketahui bersama Kurikulum Merdeka merupakan inisiatif terbaru dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, perbedaan mendasar yang menjadi ciri khas Kurikulum Merdeka adalah, munculnya kegiatan Projek Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin, sebagai bentuk langkah untuk menyelaraskan dan menyeimbangankan kembali karakter belajar siswa pasca terselenggaranya pembelajaran jarak jauh di momen Covid 19.

Berdasarkan paparan di atas, rasanya akan kurang sempurna jika MIT Ar Roihan tidak menyelenggarakan pemantapan penyusunan program Projek untuk jenjang kelas 1 sampai 6, yang rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Desember Tahun 2024, mendatang. Hal inilah yang menjadi dasar kerjasama Madrasah dan Penerbit Erlangga, mendapuk Heru Mujiono, M.Pd untuk hadir menjadi Narasumber Penyusunan Projek P5PPRA Kurikulum Merdeka, 49 guru, yang terdiri dari Wali Kelas dan Guru Pendamping jenjang Kelas 1 sampai 6. Kegiatan yang dibuka oleh Miftachul Chotimah, M.Pd.; selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum, berlangsung pada Hari Sabtu (26/10) mulai pukul 08.00 – 12.00 wib, bertempat di ruang pertemuan madrasah.

Bimbingan teknis pada kesempatan kali ini bertujuan untuk membantu para guru dan tenaga pendidik memahami dan menerapkan kurikulum baru ini dengan lebih menyuruh dan komprehensif. Melalui bimbingan teknis, para guru mendapatkan panduan praktis dan pelatihan langsung yang dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam mengelola kegiatan projek menjadi sebuah kegiatan yang tepat sasaran pada pembenahan karakter, namun tetap menyenangkan.

Penyelenggarana pelatihan dan bimbingan teknis rangkaian Kurikulum Merdeka secara berkelanjutan, menjadi bukti bahwa pihak madrasah mendukung penuh dengan memberikan waktu dan kesempatan kepada guru untuk selalu belajar dan mengembangkan kompetensi diri. Kegiatan ini sekaligus menyiratkan makna bahwa kerja sama yang baik antara pemerintah dan sekolah sangat penting untuk kesuksesan dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Written by