MIT Ar Roihan mengirimkan 3 guru terbaiknya, yaitu Ema Fitriyah, S.Pd., Ana Akhirul, S.Psi., dan Abdul Malik, S.Pd. untuk mengikuti seminar pendidikan inklusi yang digelar di Hotel Imperial Palace Surabaya pada Hari Sabtu, 23 Juli 2016.
Seminar dengan judul “membangun komunikasi dengan anak autis (ASD) untuk menciptakan pendidikan inklusif yang lebih baik dan masa depan yg lebih cerah” tersebut diselenggarakan oleh tim pengembang pendidikan inklusif provinsi jawa timur (TP2I) yg bekerja sama dengan Autism Western Australia (AAWA) dan penerbit erlangga. Acara tersebut di hadiri oleh peserta perwakilan sekolah dari 14 kabupaten di jawatimur.
Terdapat 3 Panelis pada acara seminar tersebut, yaitu Prof. Dr. Arif Rahman (tokoh pendidikan yg memberikan materi singkat tentang Management Pendidikan untuk Membentuk Anak Cerdas Berkarakter untuk Masa Depan), dimana beliau menerangkan bahwa karakter harus dibentuk dengan mengembangkan potensi spiritual, perasaan, akal, sosial dan jasmani pada diri anak. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa yang utama dalam mengajar adalah selalu menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi anak, dan diakhir beliau berpesan bahwa guru yang baik adalah guru yg mampu menjelaskan, guru yang hebat adalah guru yg mampu memberi contoh, guru yang luar biasa adalah guru yang mampu mendemonstradikan, guru yang super luar biasa adalah guru yang mampu menginspirasi murid-muridnya.
Panelis ke dua adalah Mrs. Joan McKenna Kerr (CEO Autism of Western Australia). Beliau menjelaskan tentang cara penanganan ank dengan autis. Dimana kita tahu bahwa anak dengan autism memiliki kesulitan dalam berkomunikasi/sosialisasi, kesulitan mengenali lingkungan, kesulitan mengendalikan emosi, dan kesulitan sensori. Joan menganjurkan agar guru dapat menemukan dan mengajarkan kekuatan/potensi anak autis tersebut.
Sayangya pada seminar kali ini Joan hanya memberikan introduction saja tentang intervensi tersebut, untuk cara pembuatan dan penggunaan media visual tersebut akan disampaikan pada workshop singkat gratis di tahun berikutnya. Bagi sekolah yang memang ingin segera mengetahui caranya, Joan menyarankan agar sekolah tersebut berkunjung ke lembaga resmi yang telah dinyatakan sebagai lembaga pelaksana visual suport terbaik. Lembaga-lembaga tersebut antara lain Autism Center Malang, SDLB River Kids Malang, Autism Center Didoarjo dan Autism Center Gresik.
Panelis ketiga adalah Dr. Praptono (kadin pendidikan jatim) beliau menjelaskan tentang undang-undang dan program terbaru dinas pendidikan jatim tentang pengembangan kabupaten-kabupaten inklusif di Provinsu Jawa Timur. Sementara ini masih ada 4 kabupaten yang menyatakan sabagai kabupaten inklusif termasuk Malang. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang proses ujian dan pembuatan ijasah bagi siswa ABK, dan proses sertifikasi bagi GPK.
Semoga saja yang beliau sampaikan dapat terealisasi nantinya dan memberi dampak bagi MIT Ar Roihan sebagai pilot project madrasah ibtidaiyah inklusi tingkat nasional.