Dokter cilik menjadi bagian dari ekstra kurikuler yang cukup banyak diminati oleh peserta didik MI Terpadu Ar-Roihan Lawang. Bukan hanya soal teori tentang kesehatan dan kedokteran semata, dokter cilik bahkan juga sudah terampil melakukan penyuluhan di sekitar sekolah. Posyandu dan rumah-rumah warga menjadi sasaran para dokter cilik beraksi dengan melakukan penyuluhan tentang pemberantasan sarang nyamuk, makanan sehat, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan lainnya.
Tentu, para dokter cilik ini juga mendapatkan pelatihan kesehatan yang memadai. Salah satunya adalah kerjasama yang dilakukan oleh Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Politeknik Kesehatan R.S. Soepraoen dengan dokter cilik Ar-Roihan yang sudah berjalan beberapa tahun belakang ini. Program pelatihan ini melibatkan dosen-dosen yang mengajar di Poltekes R.S. Soepraoen Malang.
Seperti pada Selasa (30/7), dua dosen dari Poltekes ini, yaitu Amin Zakaria dan Heny Nurma menjadi nara sumber bagi dokter cilik (dokcil) Ar-Roihan untuk sharing mengenai penanganan P3K. Bertempat di ruang mushola Ar-Roihan, para dosen dan dokcil yang berjumlah 50-an anak berbagi pengetahuan tentang perlakukan pada mimisan, sakit kepala, luka tergores, dan dampak yang ditimbulkannya.
Pada pelatihan ini hadir juga koordinator dokcil dan UKS, Lu’luil Mahfudlo yang menyatakan harapannya agar kegiatan seperti ini tetap menjadi bagian yang kontinyu bagi PKM Poltekes R.S. Soepraoen Malang dengan dokcil Ar-Roihan. Pelatihan seperti ini sangat berguna bagi peserta dokcil yang sebagian besar memang bercita-cita menjadi dokter di kemudian hari.
Sementara itu Reagan, peserta dokcil dari kelas 5 Beirut mengatakan bahwa dari kegiatan pelatihan itu dia jadi mengerti bagaimana cara menanggulangi luka dan mimisan yang benar menurut ahli kesehatan. Sehingga dia akan menerapkannya jika ada teman yang sedang mengalami masalah tersebut.
